Selasa, 31 Mei 2016

Situs Makam Singaperbangsa di Kota Banjar

Situs Makam Singaperbangsa di Kota Banjar 

Situs Makam Singaperbangsa di Kota Banjar
Situs Makam Singaperbangsa 

Wisata Kota Banjar Jawa Barat Situs Makam Singaperbangsa di Kota Banjar berada dipinggiran jalan Siliwangi Kota Banjar, dibukit Gunung Babakan kawasan hutan Perum Perhutani, terdapat sebuah situs makam kuno. situs tersebut konon ialah makam Kangjeng Dalem Singaperbangsa. menurut banyak keterangan bahwa Singaperbangsa lebuih identik berada di kota Karawang, dikarenakan ia seorang Bupati Karawang pertama. Makamnya berada di Desa Manggung Jaya Kacamatan Cilamaya kota Karawang 

Setelah Runtuhnya Kawali 

Kembali ke akhir abad XVI M, merupakan sesudah runtuhnya kerajaan Hindu Sunda-Galuh & awal penyebaran Islam di tatar Priangan. Pasca runtuhnya Kawali yang merupakan ibukota Kerajaan Galuh oleh serangan Cirebon yang dibantu Demak terhadap 1570 M, muncul pusat-pusat kekuasaan baru yang mempertahankan corak Hindu. Salah satunya, di Salawe raja Prabu Maharaja Sanghiyang Cipta di Galuh. Sang prabu mempunyai 3 anak, yaitu Putri bernama Tanduran Ageung atau Tanduran Gagang. ke-2, bernama Cipta Permana serta yang ke-3 Sanghyang Permana

Sesudah dewasa, Tanduran Ageung dinikahkan dgn Rangga Permana, satu orang menak dari Sumedanglarang. Dirinya yaitu keponakan dari Prabu Geusan Ulun. Artinya, terhadap periode ini telah dilakukan Islamisasi dikerajaan. 

Awal Berdirinya Kerajaan Kertabumi 

Situs Makam Singaperbangsa di Kota Banjar, sebagai hadiah atas pernikahan tersebut, sang prabu memberikan suatu daerah dipinggir sungai Cimuntur di wilayah Kertabumi. Di sini mereka membangun satu buah kerajaan kecil yaitu bernama Kertabumi. Rangga Permana setelah itu bergelar Prabu Di Muntur. Nama Prabu Di Muntur sekarang ini diabadikan jadi nama suatu jalan kecil di kota Bandung. setelah wafatnya Sanghyang Cipta, wilayah kerajaannya dibagi jadi 3, adalah Gara Tengah dirajai oleh Cipta Permana, Kertabumi oleh Rangga Permana serta Kawasen oleh Sanghyang Permana. 

Prabu Di Muntur memerintah Kertabumi dari 1585 M hingga thn 1602 M. kemudian dirinya digantikan oleh anaknya, bernama Sang Raja Cita yg bergelar Adipati Kertabumi II (1602 – 1608 M). Rupanya kepada waktu ini, wilayah tatar priangan telah sepenuhnya berada di kekuasaan Mataram. Sang Raja Cita mempunyai 2 anak. bernama Natabumi dinikahkan dengan Adipati Panaekan serta yang ke-2 bernama Singaperbangsa (ada yg menyebutkan Wiraperbangsa). Raja Cita meninggal terhadap pada tahun 1608 dimakamkan di Kampung Bunder, Desa Bojongmengger. Singaperbangsa seterusnya naik tahta bergelar Adipati Kertabumi III. 

Perselisihan dengan Adipati Panaekan, tahun 1625, Sultan Besar sejak mulai bersiap untuk menyerang Batavia. Buat itu dia meminta partisipasi dari para bupati tatar Sunda. ini yang menjadi sumber perselisihan hebat antara Singaperbangsa dengan Panaekan yang sudah ditunjuk juga sebagai wadana Bupati oleh Sultan Agung. Singaperbangsa menentang Panaekan yang mau akan menyerang Batavia. Konstelasi politik makin panas, maka berpuncak kepada terbunuhnya Panaekan tahun 1625 M. sehingga Singaperbangsa setelah itu memindahkan pusat pemerintahan Kertabumi ke Bojonglopang, sekarang ini menjadi kota Banjar. Serangan pasukan Mataram ke Batavia dilaksanakan tahun 1628 & 1629, dua-duanya menemui kegagalan. 

Ditugaskan ke Karawang, nama Singaperbangsa kembali muncul tahun 1632. Juga Sebagai persiapan penyerangan kemudian, Sultan Agung menugaskan Singaperbangsa beserta 1.000 orang cacah mengamankan daerah Karawang dari kendala tentara Banten sekaligus menyiapkan logistik. Pekerjaan tersebut dilaksanakan baik oleh Singaperbangsa maka tahun 1633 beliau dipanggil ke Mataram dengan memperoleh penghargaan berupa keris bernama "karosinjang." 

Akhir Hayat Singaperbangsa

Situs Makam Singaperbangsa di Kota Banjar, dalam perjalanan pulang dari Mataram tersebut, Singaperbangsa mampir ke Galuh. Bisa Jadi dia rindu terhadap tanah kelahiran & saudara-saudaranya di Kertabumi. Tetapi Singaperbangsa tak sempat kembali lagi ke Karawang. Di Kertabumi dirinya jatuh sakit & tidak lama selanjutnya meninggal yang akhirnya dimakamkan di Gunung Babakan, Kota Banjar Jawa Barat. Kekuasaan di Karawang diteruskan oleh putranya bernama Singaperbangsa, dgn gelar Adipati Kertabumi IV.

Terimakasih, semoga bermanfaat !

Tidak ada komentar: